Pembelajaran Berpusat Pada Siswa
Pendekatan belajar berpusat pada siswa (student centred learning) merujuk pada teori constructivism yang menempatkan siswa sebagai individu yang memiliki bibit ilmu di dalam dirinya yang memerlukan berbagai aktifitas / kegiatan untuk mengembangkannya menjadi pemahaman yang bermakna terhadap sesuatu hal. Dalam pandangan ini siswa perlu terlibat melalui penalaran oleh diri sendiri maupun dalam kelompok diskusi atau suatu kelompok kecil yang membahas suatu materi belajar. Guru lebih bersifat sebagai fasilitator dalam proses membangun pengetahuan tersebut.
Pada pendekatan belajar berpusat pada siswa (student centred learning) ini siswa mengambil tanggung jawab yang lebih untuk memantau kemajuan belajar mereka sendiri. Tugas belajar yang harus mereka selesaikan bersifat lebih terbuka dan menantang untuk dikuasai (boleh jadi mempunyai varian penyelesaian tergantung pada situasinya). Siswa lebih terlibat jauh dalam berpikir tingkat yang lebih tinggi. Dalam pendekatan ini siswa secara berdiskusi dengan kelompoknya mengeksplorasi secara mandiri terhadap suatu permasalahan.
Di dalam implementasi pembelajaran berpusat pada siswa (student centred learning) ini pendekatan-pendekatan berikut harus dipenuhi agar lebih menjamin implementasi yang tepat. Pendekatan-pendekatan yang penting adalah:
- Siswa harus jelas apa yang mereka butuhkan untuk dicapai.
- Mereka harus melihat belajar sebagai sesuatu yg bermakna.
- Bimbingan (atau perancah) harus disediakan untuk membantu siswa mencapai hasil yang diinginkan
- harus ada kegiatan yang diperlukan siswa untuk membangun pengetahuan mereka sendiri dari sumber belajar

Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa semakin aktif siswa terlibat di dalam proses belajar berkelompok semakin tinggi tingkatan siswa mengingat materi yang dipelajarinya.
BalasHapusPembelajaran Berpusat Pada Siswa
Selama ini kita mengenal dua cara pendekatan belajar yaitu pendekatan belajar berpusat pada guru (teacher centred learning) dan pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning).
Pendekatan belajar berpusat pada siswa (student centred learning) merujuk pada teori constructivism yang menempatkan siswa sebagai individu yang memiliki bibit ilmu di dalam dirinya yang memerlukan berbagai aktifitas / kegiatan untuk mengembangkannya menjadi pemahaman yang bermakna terhadap sesuatu hal. Dalam pandangan ini siswa perlu terlibat melalui penalaran oleh diri sendiri maupun dalam kelompok diskusi atau suatu kelompok kecil yang membahas suatu materi belajar. Guru lebih bersifat sebagai fasilitator dalam proses membangun pengetahuan tersebut.
Pada pendekatan belajar berpusat pada siswa (student centred learning) ini siswa mengambil tanggung jawab yang lebih untuk memantau kemajuan belajar mereka sendiri. Tugas belajar yang harus mereka selesaikan bersifat lebih terbuka dan menantang untuk dikuasai (boleh jadi mempunyai varian penyelesaian tergantung pada situasinya). Siswa lebih terlibat jauh dalam berpikir tingkat yang lebih tinggi. Dalam pendekatan ini siswa secara berdiskusi dengan kelompoknya mengeksplorasi secara mandiri terhadap suatu permasalahan.
Di dalam implementasi pembelajaran berpusat pada siswa (student centred learning) ini pendekatan-pendekatan berikut harus dipenuhi agar lebih menjamin implementasi yang tepat. Pendekatan-pendekatan yang penting adalah:
Siswa harus jelas apa yang mereka butuhkan untuk dicapai.
Mereka harus melihat belajar sebagai sesuatu yg bermakna.
Bimbingan (atau perancah) harus disediakan untuk membantu siswa mencapai hasil yang diinginkan
harus ada kegiatan yang diperlukan siswa untuk membangun pengetahuan mereka sendiri dari sumber belajar
Training Pedagogi bobot capaian belajarSource: Diadopsi dari Pelatihan Master Trainer Pedagogy Program Indonesia-Singapore 2012
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa semakin aktif siswa terlibat di dalam proses belajar berkelompok semakin tinggi tingkatan siswa mengingat materi yang dipelajarinya.